Tim Teknik Sipil UMM Juara Kategori Kreatifitas Dalam Rancang Bangun Lomba Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke.05 tahun 2013
Template Judul Gambar Berita 1 Template Judul Gambar Berita 2. |
Tim yang bernama I.Y.A terdiri dari 3 mahasiswa ( Isyaq Fathi Al-Faiz, Aulia Rachman Maulana, Aulia Prayo serta
Ir. Yunan Rusdianto, MT sebagai dosen pembimbing Jurusan Teknik Sipil
telah menyiapkan diri sebelumnya dalam even tersebut kurang lebih 2
bulan dari pengajuan proposal awal, pesentasi hingga implementasi akhir
kompetisi.
Ajang kompetisi tahunan antar perguruan tinggi negeri dan swasta bergengsi di Indonesia tahun ini mengambil tema "Jembatan Kokoh dan Awet" dan KBGI dengan tema " Rumah kayu Bertingkat Inovatif Tahan Gempa" dan diselenggarakan di kampus Universitas Brawijaya (UB) dari tanggal 28 November hingga 1 Desember 2012. Selamat !!. (az).
yang diberi nama “I.Y.A” ini meraih juara sebagai Kategori Kreativitas Dalam Rancang Bangun.
Ajang kompetisi tahunan antar perguruan tinggi negeri dan swasta bergengsi di Indonesia tahun ini mengambil tema "Jembatan Kokoh dan Awet" dan KBGI dengan tema " Rumah kayu Bertingkat Inovatif Tahan Gempa" dan diselenggarakan di kampus Universitas Brawijaya (UB) dari tanggal 28 November hingga 1 Desember 2012. Selamat !!. (az).
Tim yang bernama Dealictical Der Aufklarung terdiri dari 4 mahasiswa ( Isyaq Fathi Al-Faiz, Aulia Rachman Maulana, Aulia Prayoga serta Ir. Yunan Rusdianto, MT sebagai
dosen pembimbing Jurusan Teknik Sipil telah menyiapkan diri sebelumnya
dalam even tersebut kurang lebih 2 bulan dari pengajuan proposal awal,
pesentasi hingga implementasi akhir kompetisi.
Ajang kompetisi tahunan antar perguruan tinggi negeri dan swasta bergengsi di Indonesia tahun ini mengambil tema "Jembatan Kokoh dan Awet" dan KBGI dengan tema " Rumah kayu Bertingkat Inovatif Tahan Gempa" dan diselenggarakan di kampus Universitas Brawijaya (UB) dari tanggal 28 November hingga 1 Desember 2012. Selamat !!. (az).
Ajang kompetisi tahunan antar perguruan tinggi negeri dan swasta bergengsi di Indonesia tahun ini mengambil tema "Jembatan Kokoh dan Awet" dan KBGI dengan tema " Rumah kayu Bertingkat Inovatif Tahan Gempa" dan diselenggarakan di kampus Universitas Brawijaya (UB) dari tanggal 28 November hingga 1 Desember 2012. Selamat !!. (az).
Teknik Sipil UMM Selenggarakan Kuliah Tamu PT Holcim Indonesia
Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Malang bekerjasama dengan PT. Holcim
Indonesia Tbk menyelenggarakan Kuliah Tamu, pada hari Kamis, 24 Oktober
2013 Pukul 13.00 s.d selesai. Kuliah Umum bertempat di Gedung Aula
Teknik GKB III Universitas Muhammadiyah Malang, dengan Tema: Kuliah Tamu
Produk PT.Holcim Indonesia dan Sosialisasi dan Kompetisi Konstruksi
Berkelanjutan(sustainable construction). Sebagai Pembicara adalah Ibu
Piping Serikit Ridayanti, ST yang merupakan Staf dari PT Holcim.
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 200 Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam sambutanya Ketua Jurusan Teknik Sipil Ir. Khoirul Abadi, MT mengatakan "Dengan mengikuti seminar umum ini, diharapkan forum ini bisa menjadi media pembelajaran dan informasi bagi kawan-kawan mahasiswa dan dosen sekaligus untuk menunjang kompetensi Ketekniksipilan di Jurusan Teknik Sipil”,
Konsep dari acara ini terbagi menjadi dua, yang pertama materi tentang keunggulan-keunggulan dari semen Holcim, yang kedua pemaparan mengenai kompetisi yang disebut Holcim Award yaitu tentang konstruksi berkelanjutan (Sustainable Construction) yang akan berlangsung mulai Awal Juli hingga Maret 2014. "Ajang kompetensi ini dapat diikuti oleh masyarakat umum," kata Ibu Piping. Tujuan diadakannya kompetensi secara internasional (di Asia Pasifik) adalah untuk menemukan proyek atau ide yang dapat menuntut rencana pembangunan yang inovatif dan berkelanjutan,tetapi tetap memperhatikan estetika tata ruang dan ramah lingkungan.
Kategori utama Holcim Awards terbuka bagi para arsitek, perencana, insinyur, pemilik proyek, developer, dan perusahaan konstruksi yang memiliki konsep atau proyek yang memiliki pendekatan sustainable guna mengatasi permasalahan teknologi, lingkungan, sosial-ekonomi, serta budaya terkait pembangunan konstruksi.
Melalui sosialisasi ini diharapkan para mahasiswa UMM dapat berpartisipasi sebagai peserta dalam kompetisi ini dan tentunya diharapan dapat membawa pulang juara sebagaimana sudah menjadi trend positf Jurusan Teknik SIpil dalam beberapa tahun terakhir ini .
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 200 Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam sambutanya Ketua Jurusan Teknik Sipil Ir. Khoirul Abadi, MT mengatakan "Dengan mengikuti seminar umum ini, diharapkan forum ini bisa menjadi media pembelajaran dan informasi bagi kawan-kawan mahasiswa dan dosen sekaligus untuk menunjang kompetensi Ketekniksipilan di Jurusan Teknik Sipil”,
Konsep dari acara ini terbagi menjadi dua, yang pertama materi tentang keunggulan-keunggulan dari semen Holcim, yang kedua pemaparan mengenai kompetisi yang disebut Holcim Award yaitu tentang konstruksi berkelanjutan (Sustainable Construction) yang akan berlangsung mulai Awal Juli hingga Maret 2014. "Ajang kompetensi ini dapat diikuti oleh masyarakat umum," kata Ibu Piping. Tujuan diadakannya kompetensi secara internasional (di Asia Pasifik) adalah untuk menemukan proyek atau ide yang dapat menuntut rencana pembangunan yang inovatif dan berkelanjutan,tetapi tetap memperhatikan estetika tata ruang dan ramah lingkungan.
Kategori utama Holcim Awards terbuka bagi para arsitek, perencana, insinyur, pemilik proyek, developer, dan perusahaan konstruksi yang memiliki konsep atau proyek yang memiliki pendekatan sustainable guna mengatasi permasalahan teknologi, lingkungan, sosial-ekonomi, serta budaya terkait pembangunan konstruksi.
Melalui sosialisasi ini diharapkan para mahasiswa UMM dapat berpartisipasi sebagai peserta dalam kompetisi ini dan tentunya diharapan dapat membawa pulang juara sebagaimana sudah menjadi trend positf Jurusan Teknik SIpil dalam beberapa tahun terakhir ini .
Rekayasa Lalu Lintas Jembatan Sukarno Hatta Kota MALANG
Ilustrasi Kemacetan di Jembatan Sukarno Hatta - Malang |
Dengan rekayasa lalin tersebut diharapkan tidak lagi ada kemacetan diatas jembatan Sukhat. Berdasar pengamatan Dishub, salah satu penyebab terjadinya kemacetan yakni dengan dibukanya pintu gerbang Universitas Brawijaya (UB). Letak pintu gerbang yang menghadap lurus jembatan. Menurut penilaian Dishub, sejak dibukanya gerbang UB, arus kendaraan disekitar ujung jembatan menjadi ruwet.
“Agar kendaraan tak berhenti di atas jembatan, kami akan bahas rekayasa lalu lintasnya. Kami akan meminta saran dari berbagai perguruan tinggi, termasuk UB,” ungkap Subari, Kepala Dishub Kota Malang, seperti yang dikutip Malang Online.com dari harian Jawa Pos Rabu (5/06) kemarin.
Subari mengatakan, hingga kini, pihaknya belum menemukan solusinya. Pada pertengahan Mei lalu, terang Subari, Dishub sudah mendapat surat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Dishub diminta memindah traffic light yang sudah tidak berfungsi diperempatan jembatan Sukhat. “Traffic light tersebut dipasang Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim. Kami tidak punya kewenangan memindah traffic light,” imbuhnya.
Menurutnya dengan tingkat kemacetan yang tinggi sulit mencari rekayasa lalin yang efektif . Disinggung mengenai penutupan gerbang Sukhat, Subari tidak berani menjawab dengan tegas. Dia menganalisa, jika jalan menuju UB ditutup, kemacetan akan beralih ke Jl. Mayjen Panjaitan. Sebab kendaraan yang masuk UB harus belok kiri menuju jalan Mayjen Panjaitan, setelah itu kendaraan putar balik. “Kendalanya, jalan sempit dan tidak ada area untuk putar balik,” ujar Subari.
Sementara itu, Pembantu Rektor I UB, Bambang Suharto mengatakan, UB siap menutup gerbang UB jika memang hal tersebut diperlukan “Tapi harus ada surat resminya dari pihak terkait dulu, karena jika langsung ditutup pasti banyak yang protes,” ucap Bambang.
Menurutnya, penutupan arus lalin gerbang UB yang berhadapan langsung dengan jembatan Sukhat kurang efektif mengatasi kemacetan di atas jembatan. Sebab pengendara kendaraan akan berputar balik untuk masuk ke UB. Padahal, jalan di tempat tersebut tidak memungkinkan unrtuk putar balik. “Jalanya terlalu sempit. Jadi pasti pengendara kesulitan untuk putar balik. Dan ini akan menimbulkan kemacetan lagi,” tambah dia.
Namun pada dasarnya UB siap menutup jalan tersebut, jika dianggap membahayakan pengguna jalan. Sebab hal tersebut menyangkut keselamatan banyak orang “Pokoknya kami akan ikuti apa yang terbaik bagi masyarakat, “ imbuhnya.
Bambang menjelaskan, kemacetan diatas jembatan Sukhat terjadi pada jam tertentu saja. Yakni pada waktu pagi orang berangkat kerja, sekitar pukul 06.30 hingga pukul 07.30 Wib, pulang sekolah antara pukul 12.30 sampai pukul 13.30, dan jam pulang kerja antara pukul 16.00 hingga pukul 17.00 Wib.
Bambang kemudian memberi solusi, yakni dengan membangun fly over, namun untuk membangunnya dibutuhkan dana yang cukup besar, “Tapi untuk jangka panjang manfaatnya pasti besar untuk peningkatan sirkulasi ekonomi.” Pungkas Bambang. |AZ| sumber berita : Malang Online.com
"Cutty Flam Tim" Teknik Sipil UMM, Meloloskan Proposal di National Arch Bridge Competition "Fantastic Expo Sipil 2013"
Tim yang terdiri dari gabungan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2009 dan 2011 ini sebelumnya telah mengirimkan dua proposal dalam event tersebut yakni "Cutty Flam" dan "Dealictical Der Aufklarung" , akan tetapi proposal "Dealictical Der Aufklarung" hanya menempati urutan ke 14 dengan nilai 77.39, dengan demikian hanya proposal "cutty flame" yang berhak lolos ke babak selanjutnya (final), selamat. (az).
Sengkaling dijual, UMM bangun Apartemen
Taman Rekreasi Sengkaling |
DAU - Penulis Kolom Perpektif di Jawa Pos (Grup Malang Post) Suwandono, dikabarkan men-takeover Taman Rekreasi (TR) Sengkaling.
Pengusaha Properti itu, membeli TR Sengkaling dari PT Taman Bentoel (Bentoel Group), untuk konsep baru. Informasi dari sumber tak resmi, Sengkaling dibeli sebesar Rp 850 miliar.
Penelusuran Malang Post, pihak Suwandono bersama PT Taman Bentoel, telah mengumpulkan karyawan Sengkaling, kemarin. Sekitar 123 karyawan, akan dipertahankan. Mereka akan mendapatkan fasilitas sama, seperti ketika taman rekreasi itu dikelola Bentoel.
Nantinya, TR Sengkaling hendak dilengkapi dengan apartemen dan hotel. Suwandono kabarnya juga mengandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pihak UMM memberikan share modal pembelian sekitar lima persen dari total nominal.
‘’Betul, seluruh karyawan sudah bertemu dengan Pak Suwandono dan pihak Bentoel tadi (kemarin, Red.),’’ aku sumber Malang Post yang minta namanya dirahasiakan.
Pertemuan itu berlangsung mulai pukul 10.00, selama dua jam. Kemudian dilanjutkan pertemuan para jajaran manajemen hingga pukul 14.00. Yang membuat karyawan gembira adalah mereka tetap dipertahankan.
‘’Pertemuan tadi (kemarin, Red.), Pak Suwandono membawa jajarannya. Betul Pak Suwandono itu yang mengisi kolom di Jawa Pos, kok,’’ imbuh sumber tadi.
Karyawan sendiri selama ini mendapat berbagai fasilitas dari Bentoel. Seperti tunjangan kesehatan yang didapat dari Jamsostek. Pertemuan kemarin juga menegaskan bahwa fasilitas tetap bakal didapatkan.
‘’Fasilitas sama, bahkan meski Sengkaling sudah dibeli pengusaha Banyuwangi itu, klinik Bentoel tetap menerima karyawan sini, karena disana menerima pasien jamsostek,’’ ujar pria itu.
Taman Rekreasi yang berada di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau itu, sudah beroperasi sejak tahun 1950-an. Dulu milik Mr Coolman warga Belanda dan sempat dikelola Mochtar warga asal Padang. Ketika dikelola Mochtar, Sengkaling selalu tutup pada hari Jumat.
Kemudian taman itu dibeli Bentoel sekitar tahun 1975.
Awalnya hanya khusus karyawan, kemudian dibuka untuk umum. Sejak saat itu, warga sekitar juga dipersilahkan berjualan di Sengkaling.
Sesuai informasi Malang Post, apartemen akan dibangun oleh UMM. Sedangkan hotel dibangun Suwandono. UMM sendiri berkepentingan share modal karena butuh jalan masuk di areal Sengkaling.
Luasan Sengkaling sekitar sembilan hektare cukup memadai untuk konsep hotel dan apartemen. Sekitar enam hektare berupa taman dan pepohonan yang menyejukkan.
‘’Kalau yang saya dengar, UMM share modal karena akan bangun apartemen di dekat goa, atau dekat kolam kapal sisi timur,’’ imbuh sumber Malang Post lainnya. (ary/avi) sumber berita : malang-post.com
Pengusaha Properti itu, membeli TR Sengkaling dari PT Taman Bentoel (Bentoel Group), untuk konsep baru. Informasi dari sumber tak resmi, Sengkaling dibeli sebesar Rp 850 miliar.
Penelusuran Malang Post, pihak Suwandono bersama PT Taman Bentoel, telah mengumpulkan karyawan Sengkaling, kemarin. Sekitar 123 karyawan, akan dipertahankan. Mereka akan mendapatkan fasilitas sama, seperti ketika taman rekreasi itu dikelola Bentoel.
Nantinya, TR Sengkaling hendak dilengkapi dengan apartemen dan hotel. Suwandono kabarnya juga mengandeng Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Pihak UMM memberikan share modal pembelian sekitar lima persen dari total nominal.
‘’Betul, seluruh karyawan sudah bertemu dengan Pak Suwandono dan pihak Bentoel tadi (kemarin, Red.),’’ aku sumber Malang Post yang minta namanya dirahasiakan.
Pertemuan itu berlangsung mulai pukul 10.00, selama dua jam. Kemudian dilanjutkan pertemuan para jajaran manajemen hingga pukul 14.00. Yang membuat karyawan gembira adalah mereka tetap dipertahankan.
‘’Pertemuan tadi (kemarin, Red.), Pak Suwandono membawa jajarannya. Betul Pak Suwandono itu yang mengisi kolom di Jawa Pos, kok,’’ imbuh sumber tadi.
Karyawan sendiri selama ini mendapat berbagai fasilitas dari Bentoel. Seperti tunjangan kesehatan yang didapat dari Jamsostek. Pertemuan kemarin juga menegaskan bahwa fasilitas tetap bakal didapatkan.
‘’Fasilitas sama, bahkan meski Sengkaling sudah dibeli pengusaha Banyuwangi itu, klinik Bentoel tetap menerima karyawan sini, karena disana menerima pasien jamsostek,’’ ujar pria itu.
Taman Rekreasi yang berada di Desa Mulyoagung Kecamatan Dau itu, sudah beroperasi sejak tahun 1950-an. Dulu milik Mr Coolman warga Belanda dan sempat dikelola Mochtar warga asal Padang. Ketika dikelola Mochtar, Sengkaling selalu tutup pada hari Jumat.
Kemudian taman itu dibeli Bentoel sekitar tahun 1975.
Awalnya hanya khusus karyawan, kemudian dibuka untuk umum. Sejak saat itu, warga sekitar juga dipersilahkan berjualan di Sengkaling.
Sesuai informasi Malang Post, apartemen akan dibangun oleh UMM. Sedangkan hotel dibangun Suwandono. UMM sendiri berkepentingan share modal karena butuh jalan masuk di areal Sengkaling.
Luasan Sengkaling sekitar sembilan hektare cukup memadai untuk konsep hotel dan apartemen. Sekitar enam hektare berupa taman dan pepohonan yang menyejukkan.
‘’Kalau yang saya dengar, UMM share modal karena akan bangun apartemen di dekat goa, atau dekat kolam kapal sisi timur,’’ imbuh sumber Malang Post lainnya. (ary/avi) sumber berita : malang-post.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar